Susun flowchart untuk input 3 buah bilangan bulat kemudian cetak ke-3 nilai tersebut dengan urutan dari kecil ke besar.
Kamis, November 5
Modul 5 (Soal 2)
Susun flowchart untuk menginput 4 bilangan bulat, kemudian dari 4 bilangan tersebut cetak lah bilangan yang terbesar.
Flowchart
Flowchart
Modul 5 (Soal 1)
Susun algoritma untuk input 3 buah bilangan yang masing-masing menyatakan panjang sisi sebuah segitiga. Kemudian periksa ketiga buah garis (sisi) tersebut. Bila ke-3 sisi segitiga itu panjangnya sama maka akan tercetak perkataan "SAMA SISI". Bila hanya dua sisi yang sama akan tercetak "SAMA KAKI" dan bila ke-3 sisi segita itu tidak sama maka akan tercetak "SEMBARANG".
Hint : a) Menggunakan operator AND(&&) atau OR (||)
Hint : b) Tidak boleh menggunakan operator logical AND dan OR
Jawab :
A>>Untuk Jawab A
B>>Untuk Jawab B
Hint : a) Menggunakan operator AND(&&) atau OR (||)
Hint : b) Tidak boleh menggunakan operator logical AND dan OR
Jawab :
A>>Untuk Jawab A
B>>Untuk Jawab B
Selasa, November 3
Penentu Format %d dan %i (contoh)
Dalam bahasa pemrograman C, kita ketahui terdapat fungsi pustaka yang umum digunakan untuk menampilkan hasil yang prototypenya berada di file judul stdio.h (standart input output header)seperti putchar(), puts(), dan printf().
Putchar dan puts merupakan dua buah fungsi putsaka yang dapat digunakan untuk menampilkan hasil tak terformat. Maksudnya adalah lebar dan bentuk dari tampilannya tidak dapat diatur. Sementara printf() dapat digunakan untuk memformat bentuk dari tampilannya. Kemudian printf() dapat digunakan untuk menampilkan hasil yang diatur firmatnya, karena dapat menggunakan kode format. Akan dibahas lebih lanjut mengenai kode format (format specifier) khususnya %d serta %i.
%d dan %i sama-sama mempunyai kegunaan untuk menampilkan nilai desimal integer. Yang membedakan hanya jangkauan (range) bilangan desimalnya saja.
Putchar dan puts merupakan dua buah fungsi putsaka yang dapat digunakan untuk menampilkan hasil tak terformat. Maksudnya adalah lebar dan bentuk dari tampilannya tidak dapat diatur. Sementara printf() dapat digunakan untuk memformat bentuk dari tampilannya. Kemudian printf() dapat digunakan untuk menampilkan hasil yang diatur firmatnya, karena dapat menggunakan kode format. Akan dibahas lebih lanjut mengenai kode format (format specifier) khususnya %d serta %i.
%d dan %i sama-sama mempunyai kegunaan untuk menampilkan nilai desimal integer. Yang membedakan hanya jangkauan (range) bilangan desimalnya saja.
Penentu Format %e, %f dan %g (contoh)
%e fungsinya untuk menampilkan bilangan real dalam notasi eksponensial, seperti contoh berikut;
#include
main()
{
float A= 0.007654321
printf("%e\n",A);
}
jika program ini dijalankan , maka hasilnya :
7.654321e-003
%f fungsinya untukmenampilkan bilangan real dalam notasi aaaa.aaaaaa , jika menggunakan program seperti ini :
#include
main()
{
float A= 0.007654321;
printf("%f\n",A);
}
maka output yang dihasilkan :
0.007654
%g fungsinya sebagai pengganti %f atau %e tergantung yang terpendek.
contoh program :
#include
main()
{
float X1= 345.6789;
float X2= 98765432.1;
printf("%g %g\n",X1,X2);
}
output yang dihasilkan setelah program di atas di eksekusi :
345.679 9.87654e+007
#include
main()
{
float A= 0.007654321
printf("%e\n",A);
}
jika program ini dijalankan , maka hasilnya :
7.654321e-003
%f fungsinya untukmenampilkan bilangan real dalam notasi aaaa.aaaaaa , jika menggunakan program seperti ini :
#include
main()
{
float A= 0.007654321;
printf("%f\n",A);
}
maka output yang dihasilkan :
0.007654
%g fungsinya sebagai pengganti %f atau %e tergantung yang terpendek.
contoh program :
#include
main()
{
float X1= 345.6789;
float X2= 98765432.1;
printf("%g %g\n",X1,X2);
}
output yang dihasilkan setelah program di atas di eksekusi :
345.679 9.87654e+007
Penentu Format %o dan %x (contoh)
Pembahasan lebih lanjut yang akan dibeberkan pada posting saya kali ini ,
mengenai contoh program sederhana yang menampilkan %o(menampilkan nilai oktal integer) dan %x(menampilkan nilai heksadesimal integer) .
• Menampilkan Nilai Oktal (%o)
#include
main()
{
int O;
printf("masukan nilai desimal ? ");
scanf("%d",&O);
printf("nilai oktalnya = %o \n",O)
}
hasil yang terlihat seperti berikut :
masukan nilai desimal ? 4567
nilai oktalnya = 10727
• Menampilkan nilai heksadesimal (%x)
#include
main()
{
int A;
printf("masukan nilai desimal ? ");
scanf("%d",&A);
printf("nilai heksadesimalnya = %x \n",A)
}
hasil :
masukan nilai desimal ? 4567
nilai heksadesimalnya = 11d7
mengenai contoh program sederhana yang menampilkan %o(menampilkan nilai oktal integer) dan %x(menampilkan nilai heksadesimal integer) .
• Menampilkan Nilai Oktal (%o)
#include
main()
{
int O;
printf("masukan nilai desimal ? ");
scanf("%d",&O);
printf("nilai oktalnya = %o \n",O)
}
hasil yang terlihat seperti berikut :
masukan nilai desimal ? 4567
nilai oktalnya = 10727
• Menampilkan nilai heksadesimal (%x)
#include
main()
{
int A;
printf("masukan nilai desimal ? ");
scanf("%d",&A);
printf("nilai heksadesimalnya = %x \n",A)
}
hasil :
masukan nilai desimal ? 4567
nilai heksadesimalnya = 11d7
Langganan:
Postingan (Atom)